Wednesday, 25 February 2015

Kisah Faisal Hussein a.k.a Wong Fei Hung



MENGUNGKAP RAHSIA KEBANGKITAN ISLAM DI NEGARA CINA :

LAGENDA LAKSAMANA WONG FEI HONG SEORANG ISLAM



Semalam ada mendengar satu kuliah dari seorang ustaz yang mengatakan Wong Fei Hong adalah seorang islam,oleh itu bersempena dengan tahun baru cina ini admin ingin berkongsi serba sedikit kisah tentang Wong fei Hong yang selama ini watak nya banyak dimainkan oleh pelakon terkenal Hong Kong iaitu Jet Li,namun begitu admin tidak mahu menyalahkan ummat islam semata-mata kekaburan tentang sejarah Islam kerana sebagaimana kita tahu dunia banyak memadam sejarah tentang kehebatan Islam,oleh itu disini admin suka ingin berkongsi tentang Profil Wong Fei Hong:



Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) ternyata muslim dan ia adalah ulama yang handal dalam kungfu dan beliau juga seorang tabib. Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jaguan Kung fu dalam filem Once Upon A Time in China. Dalam filem itu yang dilakonkan oleh Jet Li.



Namun siapakah Wong Fei Hung sebenarnya? Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, ahli farmasi, beliau juga sangat mahir dalam ilmu bidang bela diri,Wong Fei Hung adalah seorang legenda dan beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun kerajaan China sering berupaya mengaburkan identiti Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga imej kekuasaan Komunis di China. Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialeg Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialeg Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila dibahasa arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu perubatan tradisional, serta ahli bela diri tradisional Tiongkok (wushu / kungfu).



Ayahnya memiliki sebuah klinik perubatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu peringkat tertinggi. Ketinggian ilmu bela diri Wong Kay-Ying membuatkan dirinya dikenali sebagai salah satu dari Sepuluh Harimau Kwantung. Kedudukan Harimau Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik bela diri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Para pesakit yang berubat di balai pengubatan keluarga Wong pada umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya untuk berubat.



Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pesakit yang datang, Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa mempedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pilih kasih. Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Kerajaan Ch'in yang korup dan zalim. Kerajaan Ch'in adalah Kerajaan yang menggulingkan kekuasaan Kerajaan Yuan yang memerintah sebelumnya. dan Kerajaan Yuan adalah satu-satunya kerajaan di kekaisaran china yang mayoritas anggota keluarganya menganut agama islam



Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat bela dirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarnya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung berkembang kemudian melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan sebuah jurus yang terkenal hingga sekarang. jurus Hung Gar merupakan jurus andalan dari Hung Hei-Kwun, abang seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun beliau adalah salah seorang pendekar Shaolin yang berhasil meloloskan diri dari peristiwa pembakaran dan pembunuhan oleh pemerintaha Kerajaan Ch'in



Pada 1734. Hung Hei-Kwun memimpin pemberontakan bersejarah yang hampir saja mengalahkan Kerajaan penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria ( yang sekarang kita kenal dengan Korea). Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru dengan ayahnya sendiri pada awal usia 20-an tahun, beliau telah menjadi ahli perubatan dan bela diri terkemuka. Bahkan beliau berhasil mengembangkannya menjadi lebih bagus. Kemampuan ilmu bela dirinya semakin sukar ditandingi dan beliau berhasil menciptakan Jurus Cakar Harimau dan Jurus Sembilan Pukulan.







Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bahwa hanya dengan sebuah tongkat beliau berhasil menewaskan lebih dari 30 orang jaguan pelabuhan yang berbadan tegap dan terkenal kejam di Canton. Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai ujian. Seorang anaknya terbunuh dalam sebuah tragedi berdarah oleh mafia Canton. Wong Fei-Hung tercatat tiga kali bernikah karena isteri-isterinya meninggal dalam usia muda.



Setelah isteri ketiganya meninggal dunia, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli bela diri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar bela diri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Wong Fei-Hung meninggal dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai seorang yang mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya,Aamiin ya Allah

No comments:

Post a Comment